Rabu, 06 Januari 2021

Sang Pecinta

Duhai engkau sang penerima cinta
Langit tak selalu berwarna cerah
Tak selalu memikat hati para pecinta alam
Tak selalu menjadi incaran bagi para penikmat hujan
Tak selalu menjadi moment bagi para pemburu senja

Kadang ia hitam kelam
Melahirkan gemuruh nan menakutkan
Kadang ia jingga
Melahirkan kebahagiaan bagi para pemburunya
Kadang ia juga kelabu
Melahirkan genangan air di setiap sudut kota
Menyatu dengan para penikmatnya
Melahirkan genangan baru di sudut kamar hari itu

Bukan, ini bukan perihal langit duhai cintaku
Ini perihal hidup yang sedang kau jalani
Perihal "Sang Pecinta" yang menjadikan bahagiamu sebagai tujuannya
Bahwasannya tak segalanya akan selalu baik baik saja
Adakalanya hidupmu bahagia
Tertawa lepas tanpa ada hal yang memberatkan pundakmu
Adakalanya kau merasakan bagaimana hidup memaksamu untuk terus tersenyum
Sekalipun tubuhmu sedang dipenuhi luka luka berdarah

Duhai engkau yang selalu ku inginkan bahagianya
Tak ada yang abadi di dunia fana ini sayang
Tak ada seorangpun yang akan menemanimu selamanya
Ahh bahkan akupun mungkin esok sudah takbisa membersamai harimu lagi

Cintaku...
Kelak jika aku tak bisa lagi menjadi penguatmu
Tak mampu lagi menjadi alasan lelah mu pergi
Atau bahkan jika kelak aku tak pantas lagi membersamai langkahmu
Maka maafkan aku...

Ingatlah ini duhai sayang
"Perbanyaklah waktu mu menghadap Sang Pencipta kita"
Ia-Nya akan memperlihatkan padamu
Bagaimana aku yang terus melantunkan untaian doa tanpa henti demi bahagiamu
Aku rela mengalah pada kejamnya takdir sayangku
Asalkan bahagiamu terjamin...



Kamis, 7 Januari 2021

Senin, 30 Juli 2018

Sang Senja

Gemuruh ombak
Kicauan burung
Menjadi saksi Senjaku pergi
Senjaku tenggelam ditelan kegelapan

Nirwana seolah menghiburku
Menghadirkan senyuman melalui Bulan
Menghadirkan gemerlap cahaya melalui Bintang
Agar aku tak merasa sepi dalam kegelapan malam

Aku tahu,
Tak seharusnya duniaku hanya berporos pada sang Senja
Senja nan indah yang mampu menggoda hati terdalam
Yang hadirnya hanya sesaat
Lalu hilang ditelan kegelapan

Aku tahu,
Ada Fajar yang juga tak kalah indah
Membawa semangat baru untuk memulai hari
Memberikan kehangatan seolah ia mampu memeluk
Menjanjikan ribuan kebahagiaan setelah kegelapan pergi
Menjanjikan seolah ia abadi

Namun Senja
Tahukah kamu, Aku hanya mampu melihatmu
Merasakan sejuknya hadirmu
Menikmati indahnya kamu
Jingga mu pada akhirnya menyadarkanku akan kebesaran Tuhan ku

Meski hadirmu hanya sesaat
Meski aku belum sempat mencurahkan isi hatiku
Mengutarakan ribuan rindu yang menggebu menyesakkan hati
Ribuan rasa inginku, ribuan harapanku

Aku akan selalu menunggu hadirmu
Aku percaya bahwa tiada penantian yang berakhir dengan kesia-sian
Aku percaya bahwa Tuhan akan mengapresiasikan penantian panjangku
Aku percaya bahwa semua akan indah pada waktunya...

Selasa, 26 September 2017


Surat Cinta Untuk Mahasiswa


Dear Mahasiswa....
Aku tulis surat cinta ini dengan tulus dan apa adanya
Walaupun jelas surat cinta ini tak seindah surat cinta untuk Starla

Dear Mahasiswa....
Ini aku, kata hatimu
Suara yang muncul dari sumur terdalam yang bernama cita-cita
Kali ini aku ingin bertanya,
Apa arti Mahasiswa untukmu ?
Apa arti Kuliah bagimu ?
Apakah hanya bentuk pelarian daripada di nikahkan di usia muda ?
Atau sekedar termotivasi gambaran kuliah seperti sinetron di TV ?
Jalan-jalan, tas bagus, naik motor, pacaran, dan hura-hura

Dear Mahasiswa....
Selamat atas gelar Maha dari Kesiswaan mu
Selamat menjadi orang terpilih
Sebab diantara ratusan juta pemuda
Hanya ratusan ribu yang nasibnya seperti mu
Tak perduli bagaimana liku mu
Apakah harus di tolak lewat PTN dulu
Apakah harus puasa Senin Kamis dan Daud dulu
Ingatlah akan doamu dulu
Kamu berdoa agar bisa kuliah
Maka jangan mudah Resah
Jangan merasa seperti orang yang paling Susah
Ketika nanti menghadapi tugas-tugas kuliah
Tua Sejahtera, Mati masuk Surga
Itu bukan pikiran Cendikia

Dear Mahasiswa....
Selamat sampai pada sebuah pintu
Pintu penentu kamu mau jadi orang atau jadi ketawaan orang-orang
Ingatlah sebuah rumah megah bernama kesuksesan itu butuh pintu
Belajarlah dari Filsafat Windows
Kamu akan menemukan Ikon
Di dalam Ikon ada Folder
Di dalam Folder ada banyak File
Di dalam File ada Article-article takdir mu dan jati dirimu
Kamu perlu Klik, Perlu cari, Gagal lagi, Gak ketemu, Cari Lagi
Jangalah mudah menyerah
Sebab Orang Tua mu tak pernah menyerah mencari Nafkah
Sebab Ibumu tak pernah lelah menggelar Sajadah
Demi dirimu yang payah

Dear Mahasiswa....
Aku tau, Masa Muda ingin bebas
Tak kenal tapal batas
Imajinasi mu selalu lepas
Tetapi ingat, bebas bukan berarti puas
Berlakulah dengan Hati, tetapi jangan bertindak Sesuka Hati
Sebab masa depanmu akan baik jika bisa mengendalikan diri
Sebab banyak juga yang akhirnya masuk Bui karna tak bisa mengendalikan hati

Dear Mahasiswa....
Aku tau, masa muda adalah masa penuh gairah cinta
Tidak dosa untuk jatuh cinta, tetapi kehormatan mu harus di jaga
Ia menawarkan beribu goda, tak jarang yang akhirnya masuk berita
“Mahasiswa di grebek dengan Pacarnya”
“Mahasiswa membuang Bayinya”
“Mahasiswa membunuh Pacarnya”
Kalau sudah begitu, bisakah kau bayangkan hati Orang Tua mu ?

Dear Mahasiswa....
Saat ospek yang tak bisa di lupakan adalah wajah lugu dengan pakaian sederhana
Namun saat jadi Mahasiswa, berlomba-lomba tampil menggoda
Tinjulah belenggu diri dengan prestasi
Jangan cuma utamakan tampilan seksi
Sementara Orang Tua sakit-sakitan kerja nguli
Tidak ada di ada-adakan, tak mampu di mampu-mampukan
Sebab tidak sedikit yang ingin dipuji paling kaya sendiri
Tetapi waktu Registrasi malah nyari Wadek III untuk minta Dispensasi

Dear Mahasiswa....
Tak sedikit yang akhirnya jadi tanaman buah tapi tak berbuah
Tanaman bunga tetapi tak berbunga
Semata-mata karna tak mau aktif Berorganisasi
Ataupun jika ikut Organisasi tak di pertimbangkan
Mana yang bisa mendukung mencapai mimpi
Akhirnya terjebak terkatung-katung tak mampu menyelesaikan study

Dear Mahasiswa....
Jadikan Nalar mu sebagai Senjata
Jadikan Doa mu sebagai Panglima
Dan jadikan Hati mu sebagai Raja


23 September 2017

Anonymous

Rabu, 24 Mei 2017

QUOTES OF LIFE PRAMOEDYA ANANTA TOER


-QUOTES OF LIFE PRAMOEDYA ANANTA TOER

“Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekalipun dia hanya seekor kuda” -Bumi Manusia

“Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya” –Rumah Kaca

“Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan”

“Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas” –Bumi Manusia

“Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh. Dan kesalah orang-orang bodoh ialah menganggap orang-orang lain pandai”

“Berbahagialah dia yang makan dari hasil keringatnya sendiri, bersuka karna usahanya sendiri, dan maju karna pengalamannya sendiri”

“Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu Keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini ?”

“Manusia yang wajar mesti punya sahabat, Persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi”

“Sia-sianya dunia ini kalau untuk meningkatkan satu orang yang lain mesti diinjak”

“Tanpa mempelajari bahasa sendiripun orang takkan mengenal bangsanya sendiri”

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun ? Karna kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari –Child Of All Nations”

“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau ! Anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah ! Jangan takut pada pelajaran apapun, karna ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan menbodohkan semua”

“Menulis adalah sebuah keberanian”

“Kau terpelajar ! Cobalah bersetia pada kata hati !” –Bumi Manusia

“Kalau mati, dengan berani ! Kalau hidup, dengan berani ! Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita”

“Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cinta” –Bumi Manusia

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” –Rumah Kaca

“Menulislah dari SD, Apapun yang ditulis sedari SD pasti jadi”

“Jangan anggap remeh si manusia, yang keliatannya begitu sederhana. Biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap tangis kehidupan, pengetahuan tentang manusia takkan bakal bisa kemput” –Bumi Manusia

“Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik”

“A mother knows what her child’s gone through, even if she didn’t see it herself” –Gadis Pantai

“How simple life is. It’s as simple as this: you’re hungry and you eat, you’re full and you shit. Between eating and shitting, that’s where human life is found” (Houseboy + Maid, in Tales from Djakarta)” -Tales from Djakarta: Caricatures of Circumstances and Their Human Beings"

“Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain”

“Kehidupan ini seimbang Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada
penderitaannya saja, dia sakit” –Anak Semua Bangsa

“Masa terbaik dalam kehidupan seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri”

“Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana” –Bumi Manusia

“Pernah ku dengar orang kampung bilang: Sebesar-besar ampun ialah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa ialah dosa anak kepada ibunya” –Anak Semua Bangsa

“Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapapun tingginya, dia tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya. Kan begitu tuan Jendral ?” –Jejak Langkah

“Tak pernah ada perang untuk perang. Ada banyak bangsa yang berperang bukan hendak keluar sebagai pemenang. Mereka turun ke medan perang dan berguguran berkeping-keping seperti bangsa Aceh sekarang kini. Ada sesuatu yang dibela , sesuatu yang lebih berharga daripada hanya mati, hidup, atau kalah-menang”

“Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan” -(Bumi Manusia, h. 233)

“Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia” -Rumah Kaca

“Jangan kau mudah terpesona oleh nama-nama. Kan kau sendiri pernah bercerita padaku: nenek moyang kita menggunakan nama yang hebat-hebat, dan dengannya ingin mengesani dunia dengan kehebatannya—kehebatan dalam kekosongan. Eropa tidak berhebat-hebat dengan nama, dia berhebat-hebat dengan ilmu pengetahuannya. Tapi si penipu tetap penipu, si pembohong tetap pembohong dengan ilmu dan pengetahuannya” -Anak Semua Bangsa

“Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian” -Rumah Kaca

“Apabila sebagai pengarang harus kutangguhkan begitu banyak ketidakadilan di tanahair sendiri, penganiayaan lahir-batin, perampasan kebebasan dari penghidupan, hak dan milik, penghinaan dan tuduhan, bahkan juga perampasan hak untuk membela diri melalui mass-media mau pun pengadilan, aku hanya bisa mengangguk mengerti. Sayang sekali kekuasaan tak bisa merampas harga diri, kebanggaan diri, dan segala sesuatu yang hidup dalam batin siapa pun”

“Setiap pejuang bisa kalah dan terus-menerus kalah tanpa kemenangan, dan kekalahan itulah gurunya yang terlalu mahal dibayarnya. Tetapi biarpun kalah, selama seseorang itu bisa dinamai pejuang dia tidak akan menyerah. Bahasa Indonesia cukup kaya untuk membedakan kalah daripada menyerah” -Prahara Budaya

“Setiap pengalaman yang tidak dinilai baik oleh dirinya sendiri ataupun orang lain akan tinggal menjadi sesobek kertas dari buku hidup yang tidak punya makna. Padahal setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan” –Nyanyi Sunyi Seorang Bisu 2


Sumber: Goodreas

Rabu, 03 Mei 2017

SURAT UNTUKKU ! 5 Tahun Mendatang, Aku Yakin Kamu Telah Bahagia







SURAT UNTUKKU

5 Tahun Mendatang, Aku Yakin Kamu Telah Bahagia


Teruntuk diriku...
Surat ini ku tulis untukmu dengan membawa pesan dan harapan, agar kelak 5 Tahun mendatang kamu akan bahagia dengan segala perjuangan yang telah kamu lewati.

Ya, aku mengenal baik dirimu, semua hal tentangmu, juga kebiasaan burukmu itu. Kamu sebagai wanita yang mencoba kuat menjalani hari-harimu, yang orang lain pikir sangat membahagiakan itu.

Terlahir sebagai anak perempuan terakhir dari empat bersaudara, mungkin selalu menjadikan mu anak kecil dimata kedua orang tua mu. Hidupmu penuh kasih sayang yang sangat berlimpah dari orang tua mu. Beruntung sekali dirimu, itulah yang mungkin setiap orang katakan padamu. Tapi aku sangat tahu, sebenarnya kadang kamu merasa tidak demikian.

Aku mengetahui kamu memiliki orang tua yang selalu mencukupi semua kebutuhan kamu. Namun aku paham, justru sebenarnya kamu merasa terbebani dengan semua itu. Semakin banyak hal yang kamu dapat, sesungguhnya kamu juga dibebani tanggung jawab besar dari kedua orang tua mu.

Tak hanya tanggung jawab tapi juga harapan yang sangat tinggi. Betapa kamu benar-benar dijadikan satu-satunya harapan keluargamu, mungkin memang karna ketiga kakak perempuanmu belum meraih kesuksesan dalam karir mereka. Jadi semua bergantung kepadamu.

Ku harap kamu mampu menjalani semua ini dengan Ikhlas dan jangan menjadikannya Beban. Tetaplah bersyukur karena sampai detik ini kedua orang tua mu tak pernah berhenti mengusahakan yang terbaik untukmu.

Kelak 5 Tahun mendatang, saat kau baca surat ini kau akan sangat terharu mengingat semua masa-masa itu. Segala bentuk perjuanganmu kini telah membuahkan hasil yang indah.

5 Tahun mendatang, aku yakin kamu telah berhasil menyelesaikan studimu dan meraih gelar Sarjana. Saat itu kamu mungkin meneteskan air mata ketika kedua orang tua mu hadir di acara wisuda mu. Mereka sangat bangga dan juga bahagia melihatmu mengenakan Toga di kepala.

Kamu pasti merasa cukup lega, karna mungkin salah satu keinginan kedua orang tua mu telah mampu kamu wujudkan. Kamupun Bersyukur sekali bahwa semua keberhasilan yang kamu raih pastinya tak lepas dari perjuangan dan kerja keras mereka.

Kelak 5 Tahun mendatang, aku berharap kamu telah memiliki pekerjaan yang selama ini kamu impikan. Pastinya tak lepas dari hobimu yang dulu suka menulis atau bergelut dengan dunia novel fiksi maupun non fiksi.

Aku tahu kamu sangat mencintai pekerjaanmu. Ini mungkin akan jadi pembuktian untuk kedua orang tua mu bahwa kamu akhirnya bisa berhasil. Walaupun mungkin ini belum bisa di bilang mapan, setidaknya kamu sangat bahagia karna kamu bisa meringankan beban mereka.

Terakhir yang mungkin harus kamu ingat, janganlah terlalu asik dengan dirimu sendiri. Aku tahu kamu punya banyak ambisi demi membahagiakan kedua orang tua mu serta keluarga mu. Tapi aku berharap kamu tak lupa, kalau kamu juga berhak untuk kebahagiaanmu sendiri. Coba mulai lagi susun kepingan hati mu yang sempat hancur.

Mungkin kenangan masa lalu memang sulit dilupakan. Aku tahu kamu sangat mencintai pria yang pernah memenuhi hatimu hampir 8 tahun lamanya itu. Namun baiknya kamu mengerti, terkadang memang ada hal yang tak bisa dipaksakan, termasuk hubunganmu dengannya. Cobalah untuk merelakan semuanya.

Jadikanlah semua itu pelajaran untuk kedepannya. Beberapa pria mungkin saja telah memendam rasa padamu, tapi kamu terlalu sibuk sehingga tak menyadarinya. Maka dari itu, mulailah buka hatimu untuk orang-orang yang baru. Aku percaya kelak dirimu akan menemukan sosok pria yang akan mencintaimu dengan segala kekurangan dan kelebihanmu.

Teruntuk diriku...
Semoga setelah membaca surat ini kamu benar-benar sudah bahagia. Aku yakin semua perjuanganmu tak ada yang sia-sia. Bersyukurlah, semua hal yang sudah kamu lewati tentunya membuatmu lebih kuat dalam menghadapi cobaan kedepannya. Tetapi ingatlah AKU yang juga bagian dari DIRIMU !


Dinda Maghvirah, 3 Mei 2017

Selasa, 18 April 2017

Virgoun - Surat Cinta Untuk Starla


Surat Cinta Untuk Starla




{Teruntuk kamu hidup dan matiku
Aku tak tahu lagi harus dengan kata apa aku menuliskannya
Atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya
Karna untuk kepergian kalinya
Kau buat aku kembali percaya akan kata cinta
Dan benar bahwa cinta masih berkuasa diatas segalanya
Ketika hati yang mudah rapuh ini
Diuji oleh duniawi diuji oleh materi
Untuk kesekian kali lagi lagi dan lagi}

Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan dirimu
Tentang apa yang membuatku mudah
Berikan hatiku padamu

Takkan habis sejuta lagu
Untuk menceritakan cantikmu
Kan teramat panjang puisi
Tuk menyuratkan cinta ini

Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Aku pernah berpikir tentang
Hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari
Yang kujalani sampai kini

Aku slalu bermimpi tentang
Indah hari tua bersamamu
Tetap cantik rambut panjangmu
Meskipun nanti tak hitam lagi

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu

Dan tlah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Untukmu
Hidup dan matiku

Bila musim berganti
Sampai waktu terhenti
Walau dunia membenci
Ku kan tetap disini

Bila habis sudah waktu ini
Tak lagi berpijak pada dunia
Telah aku habiskan
Sisa hidupku hanya untukmu

Tlah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu

Karena tlah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untukmu...

Sabtu, 28 Januari 2017

Untukmu Ayah dan Ibu, Dariku Yang Sedang Mengejar Mimpi

Ibu, Ayah...
Aku tahu bahwa jasa kalian takakan pernah bisa ku balas hingga akhir nafasku. Tapi ijinkan lah aku untuk mengejar mimpiku, restui setiap langkahku.
Bu Yah, doakan aku, Aku sedang mengejar mimpiku, mimpiku untuk mebahagiakan kalian, mimpiku untuk membuat kalian bangga padaku, untuk menaikkan derajat keluarga kita bu yah, untuk membuat orang-orang yang dulu menghina kita menarik kembali ucapannya.

Bu Yah, aku sedang berusaha.

Aku menjadikanmu Bu sebagai tempatku pulang, sebagai tempatku bercerita tentang hari-hariku, sebagai tempatku berkeluh kesah dengan apa yang ku terima di setiap harinya, dan kau selalu berhasil menenangkan ku dengan berjuta nasihatmu bu.
Yah, aku menjadikanmu sebagai Inpirasiku, kekuatanmu dalam mengahadapi kejamnya dunia ini membuatku sadar bahwa semua hal itu membutuhkan kesabaran, melihatmu tetap membantu mereka yang dulu mencarimu hanya ketika dibutuhkan membuatku tahu arti sebuah ketulusan, melihatmu terus berusaha dan tak pernah putus asa membuat semangat dalam diriku hidup dan berkobar, dan setiap mendengar nasihat darimu membuatku semakin yakin bahwa aku bisa meraih mimpiku.

Yah, meskipun aku lebih dekat dengan ibu, meskipun perlakuanmu tak selembut ibu, tapi percayalah yahh , bahwa hampir keseluruhan diriku adalah dirimu yah.

Yah Bu, aku selalu berdoa agar kalian diberi kesehatan serta umur yang panjang.

Karena ketika aku mengenakan toga nanti, aku ingin kalian yang menjadi orang pertama yang melihatku. ketika aku berhasil nanti, aku ingin kalian orang yang pertama yang merasakan hasil jerih payah ku.
Ketika aku bertemu jodohku nanti, aku ingin kalian menjadi orang pertama yang mengenalnya.
Ketika aku memutuskan menikah, aku ingin kalian menjadi orang pertama yang memberiku restu atas pilihanku.
Ketika aku memiliki anak nanti, aku ingin kalian yang mengajariku bagaimana caranya agar aku dapat menjadi orangtua yang hebat seperti kalian.
Dan ketika waktuku datang, aku ingin kalian menjadi orang pertama yang ku lihat dan ku inginkan berada disisiku, mengantarkanku kembali kepada ilahi sang penciptaku.
Bu Yah, aku takut kenyataan tak seperti keinginanku, aku takut jika kalian meninggalkan ku, aku takut kehilangan kalian bu yah.

Ketakutan terbesarku bukanlah kegagalan atas mimpiku, tapi kematian yang dapat memisahkan kalian dariku.

Bu Yah, aku janji akan menjadi yang terbaik untuk kalian, aku janji akan sukses agar bisa membawa kalian naik haji, aku janji akan sukses agar aku bisa memperbaiki rumah kita, aku janji akan sukses agar kita bisa tidur dengan tenang tanpa memikirkan apa yang harus kita lakukan esok, aku janji bu yah, aku janji akan sukses.

Aku akan terus berusaha sepertimu yah, aku tidak akan mengenal kata lelah, aku akan sukses suatu hari nanti.
Untuk itu teruslah sehat bu yah, agar kalian dapat menemaniku saat aku wisuda , agar kalian dapat mendampingiku saat aku menikah, dan agar kalian dapat melihat bagaimana suksesnya kalian dalam mendidikku.
Teruslah bahagia bu yah, karna aku tak akan pernah mengijinkan air jenih itu mengalir di pipi kalian.
Terima kasih ku tak terhingga kepada kalian, terima kasih ku tak dapat ku lukiskan dengan kata apapun, terima kasih ku tak dapat menandingi jasa kalian, tapi aku akan selalu mengucapkan terima kasih.
Terima kasih karna telah merawatku dengan penuh cinta dan kasih, terima kasih karna telah menjadikan ku sebagai anak yang terbahagia di dunia ini.

Terima kasih yah bu, semoga Allah selalu merahmati kalian.
Aku menyayangi kalian, dengan kasih sayang yang tak terhingga...